Mengganti beberapa komponen sepeda motor yang sudah aus atau tidak layak pakai adalah hal yang lazim dilakukan. Namun, kerap terjadi-karena pemakaian yang tidak apik atau pemakaian yang tidak sempurna-waktu penggantian ini datang lebih cepat dari yang seharusnya, misalnya saja rantai timing pada motor empat langkah (4 stroke).
Rantai timing (atau lebih lazim disebut rantai keteng) adalah komponen yang berfungsi untuk menggerakkan klep hisap dan klep buang. Dengan demikian maka proses pembakaran pada sepeda motor menjadi sempurna. Normalnya komponen ini setiap 25ribu km (tergantung kondisi pemakaian).
Ada beberapa hal yang menyebabkan rantai timing ini cepat mengalami keausan –sebagai catatan, keausan rantai timing ini bisa diketahui dari suara mesin yang kasar. pertama adalah penyetelan rantai yang terlampau kencang saat komponen ini dipasang pada motor. Oleh karena itu perhatikan dengan baik agar pada saat pemasangan, rantai timing bisa dipasang dengan pas.
Demikian juga untuk memerhatikan apakah gir (gear sprocket) rantai timing cacat (penyok atau sempal) atau tidak. Gir yang penyok sudah barang tentu akan menghasilkan putaran yang tidak stabil sehingga akan membuat usia rantai timing cepat habis.
Oleh karena itu, pada saat pemeriksaan “bagian dalam” motor di bengkel, jangan lupa untuk selalu memeriksa komponen yang satu ini apakah kondisinya masih baik atau sudah waktunya untuk diganti. Ini akan lebih baik daripada menemui kerepotan saat tengah berkendara bukan?
Faktor terakhir yang menyebabkan rantai timing cepat aus adalah kelalaian untuk mengganti oli mesin atau bisa juga karena kualitas pelumas mesin yang kurang baik. untuk masalah yang satu ini, tak ada cara lain selain mengganti oli mesin umumnya setiap 5000 km sekali dan selalu memastikan untuk menggunakan pelumas yang berkualitas sesuai dengan anjuran produsen motor. Selain itu untuk rantai timing, cara ini juga untuk membantu memperpanjang komponen-komponen mesin yang lain.

Dengan perawatan yang baik secara berkala, motor lama pun bisa tetap seperti baru. Inilah tips2 dalam merawat motor agar si roda dua ini tetap baik:
Cek Kondisi Oli
Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Cek Kondisi Aki
Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari.
Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya.
Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi.
Periksa Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?
Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.
Perhatikan Selang Bensin
Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.
Panaskan Mesin paling lama 2 Menit
Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin khan?.
Periksa tekanan angin ban
Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.
Gunakan Selalu Sparepart Asli
Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang.
Cek Baut Bodi Secara Berkala
Mungkin kita sering tidak menyadari kalau baut bodi suka gampang kendor. Untuk memastikannya, cek secara berkala, tiap selesai cuci motor misalnya.
Ingat! Kalau mengencangkan bautnya jangan terlalu kenceng banget, nanti takutnya yang ada dudukan bautnya yang retak.
jadi tidak sulit bukan, asal anda rajin merawat motor dengan benar pasti motor kesayangan Anda senatiasa tampil prima.
Tulisan yang bermanfaat dan menginspirasi, berbagi ulasan tentang perbaikan motor Tutorial tentang Merawat Rantai Keteng Motor
BalasHapus